BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alat peraga
adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan
membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien
(Sudjana,2002:59). Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai
alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Proses
belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur, antara lain : tujuan,
bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur
yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau
teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai pada tujuan yang
diinginkan.
Tujuan
digunakannya alat peraga pada proses belajar mengajar antara lain :
memperkenalkan, membentuk, memperkaya, serta memperjelas materi pembelajaran.
Selain itu juga dapat digunakan untuk mengembangkan sikap siswa yang
dikehendaki oleh guru serta mendorong kegiatan siswa lebih lanjut. Ada berbagai
macam jenis alat peraga, diantaranya : gambar, peta, papan tulis, boks pasir
dan lain-lain. Khusus untuk pelajaran Matematika, alat peraga yang biasa
digunakan berupa bentuk-bentuk bangun datar, neraca bilangan, papan bilangan
dan papan berpaku.
Selain alat
peraga yang sudah umum digunakan, banyak lagi pengembangan serta penemuan baru
alat peraga matematika lainnya. Salah satunya adalah alat peraga matematika
“Segitiga Bergerak” yang dapat memudahkan siswa mencari ukuran sudut,
menghitung panjang sisi segitiga tanpa harus menggunakan rumus terlebih dahulu.
1.2
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas, dapat dibuat beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Apa
peranan alat peraga dalam pembelajaran matematika?
2. Apa
landasan digunakannya alat peraga pembelajaran matematika?
3. Apa
saja jenis-jenis alat peraga pembelajaran matematika?
4. Apa
itu alat peraga “segitiga bergerak”?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan pembuatan proposal ini adalah :
1. Untuk
mengetahui peranan alat peraga dalam pembelajaran matematika
2. Untuk
mengetahui landasan digunakannya alat peraga dalam pembelajaran matematika
3. Untuk
mengetahui jenis-jenis alat peraga pembelajaran matematika
4. Untuk
mengetahui apa itu alat peraga “segitiga bergerak”
1.4 Manfaat
Manfaat
yang didapat dari pembuatan proposal ini adalah :
1. Mahasiswa
memahami peranan alat peraga dalam pembelajaran matematika
2. Mahasiswa
mengetahui landasan digunakannya alat peraga dalam pembelajaran matematika
3. Mahasiswa
mengetahui jenis-jenis alat peraga pembelajaran matematika
4. Mahasiswa
mengetahui apa itu alat peraga “segitiga bergerak”
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Alat Peraga Matematika
2.1.1
Pengertian Alat Peraga Matematika
Alat
peraga matematika adalah sebuah alat perhitungan matematika dengan berbagai
macam bentuk perhitungan mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian dan lain-lain. Masih banyak lagi bentuk perhitungan matematika
lainnya seperti perhitungan matematika dengan rumus-rumus. Alat peraga
matematika merupakan alat pendukung perhitungan matematika dimana kita dapat
memperhitungkan perhitungan dan perumusan matematika. Umumnya alat peraga
matematika digunakan untuk memastikan apakah rumus matematika yang ada benar
atau tidak. Perhitungan matematika yang memiliki rumus seperti phytagoras,
pangkat akar, sigma, rumusan luar, keliling, diameter, desimal dan masih banyak
lagi perhitungan serta rumus matematika yang mungkin belum kita ketahui.
2.1.2
Peranan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika
Proses pembelajaran akan menarik
bila dalam proses belajar mengajar menggunakan alat peraga. Meskipun penggunaan
alat peraga menimbulkan berbagai pendapat dan pandangan, tetapi perbedaan
tersebut akan menambah perbendaharaan pengetahuan bagi kita. Penggunaan alat
peraga sangat berperan dalam penyampaian materi pelajaran bagi pendidik. Dengan
harapan alat peraga akan memperjelas tentang materi yang disampaikan /
diajarkan. Rusffendi, (1994:132) mendefinisikan alat peraga merupakan alat
untuk menerangkan / mewujudkan konsep matematika. Dalam KBBI, (1993:20) memberi
batasan bahwa alat peraga merupakan alat bantu mendidik dan mengajarkan siswa
agar apa yang diajarkan mudah dimengerti oleh siswa.
Pianger dalam Banoeatmojo dan
Bunarso, (1979:12) berpendapat bahwa siswa usia 5-13 tahun berfikirnya masih
pada tahap operasional konkrit, sehingga siswa tidak akan memahami operasi
logis dalam konsep matematika bila tanpa menggunakan alat peraga. Tahap-tahap
berfikir anak meliputi :
a.
Tahap berfikir konkrit
Pada
tahap ini siswa dalam belajarnya sangat membutuhkan benda-benda konkrit untuk
dapat menanamkan konsep matematika.
b.
Tahap berfikir semi konkrit
Pada
tahap ini siswa dapat memahami sebuah konsep bila dibantu dengan benda-benda
semi konkrit. Misalnya untuk menjelaskan 3 buah mangga kita dapat menunjukkan
kepada siswa 3 buah gambar mangga.
c.
Tahap berfikir semi abstrak
Dalam
pembelajaran konsep matematika, tahap ini siswa memerlukan alat peraga tiruan.
Misalkan dalam pembelajaran nilai tempat, kita dapat memberi warna hijau untuk
ribuan, kuning untuk ratusan, merah untuk puluhan dan warna putih untuk satuan.
d.
Tahap berfikir abstrak
Pada
tahap ini siswa sudah tidak memerlukan bantuan alat peraga dalam pembelajaran
matematika. Dienes dalam Russefendi, (1994:172) berpendapat bahwa setiap konsep
atau prinsip matematika yang disajikan dalam bentuk konkrit akan lebih mudah
dipahami dengan baik. Intinya bahwa benda-benda / obyek-obyek dalam bentuk permainan
sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pelajaran matematika.
Ada
beberapa fungsi dari alat peraga antara lain :
1)
Dengan peraga siswa akan gembira dan timbul minat dalam mengikuti pembelajaran
matematika.
2)
Dengan disajikannya dalam bentuk konkrit, siswa
pada tingkat yang lebih rendah akan lebih memahami dan mengerti apa yang
diajarkan.
3)
Anak menyadari adanya hubungan antara
pembelajaran dengan benda-benda di sekitarnya.
4)
Konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk
konkrit, yaitu model matematika dapat dijadikan obyek
penelitian untuk ide-ide baru dan relasi-relasi
baru (Russefendi, 1997:227-228 ).
2.1.3
Landasan Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika
Mengapa diperlukan alat peraga dalam
pembelajaran matematika di sekolah? Ada beberapa alasan yang dapat disampaikan,
yaitu :
1. Siswa
pada usia sekolah, menurut Piaget, masih pada tahap operasi konkrit, yang belum
bisa menangkap informasi-informasi yang bersifat abstrak. Jadi matematika hanya
akan dapat difahami dengan baik oleh siswa jika matematika disajikan dengan
menggunakan benda-benda konkrit.
2. Menurut
teori dari Brunner, anak akan belajar dengan baik jika melalui 3 tahap, yaitu :
Tahap
enaktif, ikonik dan simbolik. Tahap enaktif merupakan tahap pengalaman langsung
dimana anak berhubungan dengan benda-benda nyata / sesungguhnya. Tahap ikonik
berkaitan dengan gambar, lukisan, foto atau film. Sedangkan tahap simbolik
merupakan tahap pengalaman abstrak. Jadi pada tahan enaktif siswa harus menggunakan
benda nyata dalam memulai belajar matematika. Benda yang dianggap kongkrit /
nyata dalam matematika adalah alat peraga tersebut.
2.1.4
Jenis-jenis Alat Peraga Matematika
Ada banyak jenis alat peraga yang
sudah ditemukan dan dibuat, namun menurut jenisnya dapat dibagi menjadi 8,
yaitu :
a. Alat
peraga kekekalan luas
b. Alat
peraga kekekalan panjang
c. Alat
peraga kekekalan volume
d. Alat
peraga kekekalan banyak
e. Alat
peraga untuk percobaan dalam teori kemungkinan
f. Alat
peraga untuk pengukuran
g. Alat
peraga untuk permainan dalam matematika
h. Alat
peraga bangun-bangun geometri
2.2 Segitiga Bergerak
2.2.1
Pengertian Segitiga Bergerak
Segitiga bergerak adalah sebuah
rancangan segitiga yang dapat digerakkan sesuai kebutuhan. Segitiga ini terdiri
dari 3 sisi yang menyerupai penggaris dengan ukuran yang sudah ada. Salah satu
sisi (sisi datar) digunakan sebagai patokan dan dibuat statis (tidak bergerak).
Pada ketiga sudut segitiga, diberi busur derajat, sehingga kita jadi tahu
berapa derajat sudut-sudut segitiga tersebut. Sisi kedua (sisi tegak) dapat
digerakkan dan mampu membentuk sudut apit dengan sisi datar dari 00
hingga 1800. Sedangkan sisi ketiga digunakan untuk menentukan ukuran
panjang sisi miring dari segitiga tersebut.
Fungsi
dari segitiga bergerak ini adalah untuk mencari panjang sisi-sisi sebuah
segitiga atau mencari ukuran sudut dari sebuah segitiga tanpa harus menggunakan
rumus. Segitiga bergerak ini juga dapat digunakan untuk membuktikan apakah
teorema phytagoras benar dimana : ukuran sisi miring sebuah segitiga siku-siku
adalah penjumlahan dari akar kuadrat kuadrat sisi datar dengan kuadrat sisi
tegak. Atau sesuai dengan rumus :
dimana :
c
= sisi miring
a
= sisi datar
b
= sisi tegak
2.2.2
Kegunaan Segitiga Bergerak
Kegunaan atau fungsi dari segitiga
bergerak adalah untuk membantu siswa SMP kelas VII atau juga dapat digunakan
untuk siswa ditingkat lainnya untuk mempelajari mata pelajaran matematika khususnya
pada materi segitiga dan teorema phytagoras.
2.2.3
Alat dan Bahan untuk Pembuatan Segitiga Bergerak
Alat dan bahan yang digunakan dalam
pembuatan segitiga bergerak adalah sebagai berikut :
a. Alat
Alat yang digunakan
dalam pembuatan segitiga bergerak, antara lain :
-
Gergaji, digunakan untuk memotong papan
dan bahan kayu lainnya
-
Bor, digunakan untuk membuat lubang pada
papan dan bahan lainnya
-
Spidol, digunakan untuk menulis pada
papan dan yang lainnya
-
Paku atau paku pines, digunakan untuk
memaku bahan-bahan pada papan
-
Lem kayu, digunakan untuk menempelkan
bahan kayu di papan
b. Bahan
Bahan-bahan yang
digunakan dalam pembuatan segitiga bergerak adalah :
-
Papan ukuran 1x1 meter, dengan ketebalan
± 2 cm
-
3 batang kayu ukuran ±50 cm
-
3 buah busur derajat
-
Paku atau paku pines
2.2.4
Cara Penggunaan Segitiga Bergerak
Segitiga
ini memiliki sisi datar yang statis (tidak bergerak) pada ujung kirinya
terdapat sebuah busur. Sisi yang dapat
digerakkan adalah sisi tegak yang mampu diputar kekiri dan kekanan sehingga
membentuk sudut apit dengan sisi datarnya antara 00 hingga 1800.
Pada ujung bagian atas dari sisi tegak juga terdapat busur yang dapat
digerakkan maju mundur sesuai kebutuhan.
Sedangkan sisi miring adalah sisi yang lepas dari papan, dan dapat diletakkan
dimana saja. Terdapat satu buah busur lagi yang nantinya dapat diletakkan
diujung bawah sisi miring untuk menentukan dengan pasti ukuran sudut segitiga
yang terbentuk.
Cara
menggunakan segitiga bergerak :
1. Tentukan
ukuran sisi datar segitiga yang akan dicari.
2. Tentukan
ukuran sudut apit antara sisi datar dan sisi tegak dengan menggerakkan sisi
tegak kekanan atau kekiri.
3. Tentukan
ukuran tinggi sisi tegak.
4. Posisikan
busur pada ujung atas sisi tegak sesuai tinggi yang sudah ditentukan.
5. Letakkan
ujung atas sisi miring pada ujung atas sisi tegak dan ujung bawah tepat pada
ujung kanan sisi datar.
6. Posisikan
busur ketiga pada ujung bawah sisi miring.
7. Maka
akan didapatkan ukuran ketiga sisi segitiga dan besar sudut masing-masing sudut
segitiga yang terbentuk.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat
diambil beberapa kesimpulan, antara lain :
1.
Alat peraga Matematika sangat bermanfaat dalam
kegiatan belajar mengajar matematika
2.
Fungsi alat peraga Matematika adalah untuk
memudahkan guru dalam menyampaikan materi serta membantu siswa memahami materi
3.
Alat peraga segitiga bergerak adalah alat peraga
yang memudahkan siswa dalam mempelajari materi segitiga dan phytagoras
3.2 Saran
Adapun
saran yang dapat disampaikan antara lain :
1. Sebaiknya
alat peraga lebih dimanfaatkan oleh guru saat menyampaikan materi pelajaran
matematika
2. Alat
peraga segitiga bergerak hendaknya bisa dimanfaatkan untuk membantu siswa
menyelesaikan persoalan segitiga dan teorema phytagoras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar